Engkau berhak mencintai anakmu, tapi jangan sampai cintamu membunuh kehidupan mereka. Engkau berhak untuk memiliki anakmu, tapi jangan sampai ia menjadi tawananmu. Engkau penjaga amanah Tuhan, bukannya sebagai pemilik mutlak.
Jangan engkau hanya memikirkan perasaanmu, sehingga engkau tiada menghargai perasaan anakmu. Jangan engkau hanya memikirkan kebenaran fikiranmu sehingga engkau menolak kebenaran fikiran anakmu.
Jika engkau benar sayang pada mereka, jangan terus mendukung mereka, nanti mereka tiada pandai berjalan. Jangan engkau terus menyusu mereka, nanti mereka tiada pandai minum sendiri. Lepaskan mereka dari dakapanmu, tugasmu membantu ia berjalan bila ia sudah bersedia. Biarkan ia jatuh ketika berlatih, jika tidak, mereka tidak akan pandai berjalan sendiri.
Jangan terlalu memegang demi kebaikannya, dan jangan terlalu melepaskan kerana mereka amanah Tuhanmu. Anakmu akan sayang padamu jika engkau menghormati hak mereka. Namun, anakmu akan tersiksa jika engkau hanya pentingkan hakmu.
Ramai ibu bapa yang menjadi racun pada perkahwinan anak mereka. Engkau menjadikan mereka dalam dilema… antara kederhakaan dan kebahagiaan. Ingatlah, engkau akan dihukum Tuhan jika engkau zalim hatta pada anakmu sendiri!
Berbincanglah sebagai sahabat yang baik apabila anak sudah dewasa. Berkorbanlah perasaan demi kebahagiaan anakmu. Kepedihan pengorbananmu adalah tangga dalam mencapai cinta Tuhanmu. Banyakkan menumpu masa dengan Tuhanmu, hal anak pasrahkan ia pada Allah.
Sesungguhnya Allah amat Penyayang bagi hambaNya dan membenci mereka yang zalim. Tiadalah sebaik-baik teladan bagimu dalam pendidikan anak-anak melainkan mengikuti jalan kekasihNya, Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم.
Sesungguhnya Allah amat Penyayang bagi hambaNya dan membenci mereka yang zalim. Tiadalah sebaik-baik teladan bagimu dalam pendidikan anak-anak melainkan mengikuti jalan kekasihNya, Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم.
Firman Allah SWT :
“Katakanlah, 'Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, nescaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu'. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Ali Imran: 31)
London, England